Rejang Lebong – Masyarakat Kelurahan Air Bang, Kecamatan Curup Tengah, menggelar tradisi tahunan Sedekah Bumi dan Keduri Agung sebagai bentuk syukur dan pelestarian budaya leluhur. Kegiatan yang berlangsung meriah ini juga menjadi ajang mempererat tali silaturahmi serta memperkuat semangat gotong royong antarwarga, pada sabtu, 26/07/2025.
Plt Lurah Air Bang, Faisal Gustiansyah, S.Sos, menyampaikan bahwa seluruh rangkaian acara terselenggara atas dasar swadaya dan partisipasi warga. “Tujuan utama kegiatan ini adalah mempererat kebersamaan dan silaturahmi antarwarga. Ini membuktikan bahwa masyarakat Air Bang kompak dan peduli terhadap tradisi leluhur,” ujarnya saat ditemui di lokasi acara.
Rangkaian kegiatan dimulai dengan pawai budaya yang menampilkan pakaian adat serta hasil bumi sebagai simbol rasa syukur atas rezeki dari Tuhan. Warga kemudian melanjutkan dengan doa bersama yang dipimpin oleh tokoh agama setempat, memohon keselamatan dan keberkahan di tahun baru Islam. Puncak acara diwarnai dengan pertunjukan seni kuda kepang yang menyedot perhatian warga dari berbagai kalangan.
Tradisi ini juga dihadiri oleh Staf Ahli Bupati Bidang Kemasyarakatan dan SDM, Upik Zumratul Aini, M.Si, yang hadir mewakili Bupati Rejang Lebong, HM Fikri Thobari. Dalam sambutannya, Upik menyampaikan pesan bupati kepada warga kurang mampu dan anak yatim piatu agar segera melapor ke Pemda Rejang Lebong melalui Bagian Kesra jika belum pernah mendapatkan bantuan.
Sementara itu, Kapolsek Selupu Rejang, Iptu Ibnu Sina Alfarobi, S.Sos, mengimbau masyarakat agar terus menjaga keamanan dan ketertiban (Kamtibmas) di lingkungan sekitar. Ia juga menekankan pentingnya peran orang tua dalam mengawasi anak-anak muda agar tidak terlibat dalam aksi balap liar atau geng motor yang meresahkan.
Kegiatan Sedekah Bumi dan Keduri Agung ini tidak hanya sarat nilai spiritual, tetapi juga menjadi cerminan kuatnya semangat persatuan dan kepedulian sosial di tengah masyarakat. Warga berharap tradisi ini terus dilestarikan dan diwariskan kepada generasi muda sebagai bagian dari identitas budaya daerah Rejang Lebong. (Ningsih)



