Curup, Rejang Lebong – Inovasi tak henti hadir dari Taman Anggur Kirana. Kali ini, taman edukatif dan wisata petik buah unggulan di Rejang Lebong tersebut memperkenalkan pendekatan pertanian baru yang lebih berkelanjutan dan ramah lingkungan: pemanfaatan pupuk organik hasil formulasi mandiri.
Teknologi ini menjadi bagian dari sistem pertanian terpadu berbasis organik yang diterapkan untuk memastikan setiap pohon anggur tumbuh optimal, sehat, dan menghasilkan buah dengan rasa yang lebih manis alami.
“Kami percaya bahwa keberhasilan pertanian bukan hanya dari hasil panen, tapi juga dari cara kita merawat tanah dan lingkungan. Dengan pupuk organik buatan sendiri, kami menjaga kualitas tanah sekaligus meningkatkan cita rasa buah,” ujar Frengky, agronomis dan pengelola Taman Anggur Kirana.
Pupuk Organik Kirana: Ramah Lingkungan, Manis Alami
Diracik dari bahan-bahan alami seperti limbah organik, kotoran ternak, dan mikroba tanah pilihan, Pupuk Organik Kirana telah diuji di lahan perkebunan anggur. Hasilnya menunjukkan: Buah lebih besar dan manis, tanaman lebih tahan terhadap hama, menekan biaya pemupukan hingga 30%, menjaga kelestarian unsur hara tanah
Wisata Petik Anggur: Belajar Sambil Rekreasi
Bukan sekadar kebun biasa, Taman Anggur Kirana juga menghadirkan agrowisata petik anggur langsung dari pohonnya, menyuguhkan pengalaman unik bagi keluarga, pelajar, dan pecinta tanaman.
Berbagai varietas anggur impor unggulan tumbuh rapi di area yang tertata asri — cocok sebagai destinasi akhir pekan sambil belajar langsung tentang budidaya anggur dan pentingnya pertanian organik.
📍 Lokasi Taman Anggur Kirana:
Lokasi 1: Klinik Kirana Lt. 3, Jl. Ahmad Marzuki, Talang Rimbo Baru, Curup Tengah. ⏰ Buka Sabtu & Minggu | Gratis untuk umum.
Lokasi 2: Rafa Farmhouse, Tempel Rejo, Curup Selatan. ⏰ Buka 24 Jam | 📞 0813-1247-2005
Edukasi Pertanian: Panduan Praktis Budidaya Anggur untuk Pemula
Dalam kunjungan awak media ke Rafa Farmhouse, Frengky membagikan tahapan budidaya anggur yang bisa dipraktikkan langsung di rumah:
- Pilih Bibit Unggul: Gunakan bibit dengan batang hijau segar (25–30 cm) dan tunas besar
- Tahap Penyemaian : Semai bibit di polybag berisi campuran tanah dan pupuk organik. Siram dua kali sehari.
- Penanaman di Lahan : Pindahkan bibit berusia dua bulan ke lubang 50×50×50 cm yang telah dipupuk kandang.
- Buat Rambatan : Gunakan bambu setinggi 2 meter untuk menopang batang dan arahkan pertumbuhan.
- Rawat Secara Rutin: Lakukan penyiraman dan pemupukan sesuai fase tumbuh agar tanaman tetap sehat dan produktif.
“Siapa pun bisa menanam anggur asal sabar dan konsisten. Dengan alat sederhana dan semangat belajar, bertani itu menyenangkan,” tambah Frengky.
Panen Rasa, Nikmati Inovasi!. Jadikan akhir pekan Anda lebih berkesan dengan berkunjung ke Taman Anggur Kirana — tempat belajar, rekreasi, dan inspirasi pertanian masa depan. (***)


