Iklan

Pera Hariyani, Serap Aspirasi Warga Dapil IV dalam Reses di Curup

Minggu, 26 Oktober 2025, Oktober 26, 2025 WIB Last Updated 2025-10-27T02:57:28Z

 


Rejang Lebong, 26 Oktober 2025- Wakil Ketua I DPRD Kabupaten Rejang Lebong sekaligus perwakilan Daerah Pemilihan (Dapil) IV, Pera H.ariyani, SE, melaksanakan kegiatan reses di kediamannya, Kelurahan Talang Rimbo Baru, Kecamatan Curup, Minggu (26/10).


Kegiatan tersebut dihadiri oleh pejabat utama Sekretariat DPRD Rejang Lebong, sejumlah kepala OPD, serta tokoh masyarakat setempat.

Reses ini digelar dalam rangka menyerap aspirasi masyarakat di Dapil IV, yang selanjutnya akan dimasukkan ke dalam Pokok-Pokok Pikiran (Pokir) DPRD untuk dibahas lebih lanjut bersama pemerintah daerah.


Dalam dialog interaktif bersama warga, muncul berbagai usulan dan keluhan masyarakat, mulai dari perbaikan infrastruktur, pembangunan drainase, penanganan banjir saat musim hujan, hingga penambahan lampu jalan di wilayah Kelurahan Sukaraja dan sekitarnya.

Permasalahan sampah dan banjir menjadi isu yang paling banyak disampaikan masyarakat.


“Masalah lingkungan masih menjadi tantangan besar yang perlu segera ditangani bersama pemerintah daerah,” ujar Pera Hariyani di sela kegiatan.


Pera menegaskan, kegiatan reses bukan sekadar agenda rutin DPRD, melainkan wadah penting membangun kepercayaan publik melalui dialog terbuka dan penyerapan aspirasi langsung dari masyarakat.


“Kami tidak ingin reses hanya sebatas seremonial. Ini waktu kami untuk benar-benar hadir, mendengar, dan menindaklanjuti aspirasi masyarakat,” tegasnya.


Selain isu lingkungan, warga juga menyoroti persoalan pelayanan dasar, seperti jadwal pengangkutan sampah yang tidak teratur, drainase rusak, serta kebutuhan pembangunan saluran air di titik-titik rawan banjir.


Beberapa warga juga menyampaikan keluhan terkait biaya pembuatan sertifikat tanah yang tinggi, pemotongan honor BMA, dan maraknya kasus perundungan (bullying) di sekolah maupun media sosial.


Rike Hartati, warga Curup Timur, menyoroti tumpukan sampah di sungai dan siring yang kerap menyebabkan banjir.


“Kami ingin tahu siapa yang bertanggung jawab — pemerintah, camat, lurah, atau kami harus gotong royong sendiri,” ujarnya.


Sementara itu, Diana, warga lainnya, menyampaikan bahwa masyarakat telah rutin bergotong royong membersihkan lingkungan, namun merasa kurang dihargai.


“Kami disebut pahlawan kesiangan, padahal kami peduli lingkungan. Kami berharap hasil reses ini benar-benar ditindaklanjuti semua pihak,” ungkapnya.


Menanggapi berbagai aspirasi tersebut, Pera Hariyani menyatakan komitmennya untuk membawa seluruh masukan warga ke rapat paripurna DPRD, serta mengoordinasikannya dengan pemerintah daerah dan dinas terkait.


“Semua masukan akan kami bahas bersama dinas teknis agar segera mendapat solusi. Hasil reses ini harus memberi dampak nyata bagi masyarakat,” pungkasnya.


Dalam kegiatan tersebut turut hadir perwakilan dari Dinas PUPR, Bappeda, Dinas Lingkungan Hidup, Dinas Perhubungan, Dinas Koperasi, serta Camat Curup Tengah dan sejumlah ketua RT yang ikut mendengarkan langsung aspirasi masyarakat.(***)






Komentar

Tampilkan