Rejang Lebong- Ketua PGRI Kabupaten Rejang Lebong, Zakaria Efendi, M.Pd, menegaskan bahwa peringatan HUT PGRI ke-80 dan Hari Guru Nasional (HGN) 2025 harus menjadi titik balik kebangkitan semangat berorganisasi bagi seluruh guru. Menurutnya, momentum ini bukan sekadar seremoni tahunan, tetapi juga kesempatan penting untuk mengevaluasi sejauh mana PGRI telah memberikan dampak nyata terhadap kesejahteraan dan perlindungan guru.
Zakaria menyampaikan hal ini menjelang puncak peringatan yang digelar di Gedung Olahraga Curup pada 11 Desember 2025. Ia menilai bahwa organisasi profesi guru masih perlu memperkuat konsolidasi internal, mengingat perjuangan PGRI dari tingkat pusat hingga kabupaten belum sepenuhnya dirasakan secara merata oleh semua anggota.
PGRI Diharapkan Menjadi Rumah yang Melindungi Guru
Dalam pernyataannya, Zakaria menekankan bahwa PGRI tidak boleh hanya menjadi wadah administratif atau simbolis. Ia berharap organisasi ini benar-benar menjadi rumah bagi guru, tempat mereka merasa dilindungi, dihargai, dan dibimbing. Hal ini dianggap krusial mengingat tekanan kerja guru semakin meningkat, sementara perlindungan terhadap profesi guru masih kerap tidak optimal.
Lebih jauh, Zakaria menyoroti pentingnya menjadikan sekolah sebagai “taman yang menyenangkan bagi anak-anak.” Menurutnya, suasana belajar yang humanis harus menjadi prioritas. Banyak sekolah masih menciptakan ketegangan bagi murid dan guru, sehingga PGRI perlu mengambil peran aktif dalam mendorong lingkungan belajar yang lebih ramah dan mendidik.
Seruan memperkuat kerja sama dan gotong royong antarpendidik juga menjadi pesan penting Zakaria. Ia menegaskan bahwa persoalan pendidikan tidak dapat diselesaikan oleh upaya individual; persoalan struktural yang kompleks membutuhkan sinergi. Ia optimistis bahwa konsolidasi organisasi profesi yang kuat akan mempercepat terwujudnya Rejang Lebong yang Bahagia dan Istimewa.
Harapan Kebangkitan PGRI
Zakaria mengingatkan bahwa momentum HUT PGRI ke-80 harus menjadi fondasi untuk memperkuat komitmen organisasi guru. Ia berharap PGRI dapat terus meningkatkan kesejahteraan dan memperjuangkan martabat profesi guru. Jika visi ini berhasil diwujudkan, dampaknya akan dirasakan tidak hanya di Rejang Lebong, tetapi juga di seluruh ekosistem pendidikan Indonesia. (***)
